Sabtu, September 29, 2007

Renungan Harian bersama Rm. Marya

"Mari dan Lihatlah!"
(Why 12:7-12a; Yoh 1:47-51)


"Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."(Yoh 1:47-51), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.


Berefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan para Malaikat Agung - Mikael, Gabriel dan Rafael - hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:


· Mikael adalah malaikat komandan perang dalam melawan dan menundukkan setan atau roh jahat. Dalam kehidupan bersama kita masa kini kiranya godaan untuk berbuat jahat 'melayang-layang' di mana-mana dan banyak orang dengan mudah ditaklukkan oleh godaan tersebut dan berbuat jahat seperti "percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya." (Gal 5:19-21). Maka jika kita sungguh beriman marilah kita lawan dan kalahkan godaan untuk berbuat jahat tersebut bersama dengan St.Mikael alias bersama dan bersatu dengan Tuhan. Bersama dan bersatu denganNya kita pasti dapat mengalahkan berbagai bentuk godaan untuk berbuat jahat, karena bersama dan bersatu dengan Tuhan berarti kita menghayati keutamaan-keutamaan "kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri"(Gal 5:22-23) dan dengan keutamaan-keutamaan ini semua bentuk godaan kejahatan dapat kita taklukkan. "Siapa dan apa dapat mengalahkan Tuhan?"


· Gabriel adalah malaikat pembawa Kabar Gembira. Setelah bersama dan bersatu dengan Tuhan mengalahkan dan menaklukkan kejahatan kiranya kita akan bergembira ria, maka marilah bersama dengan St.Gabriel kita teruskan dan wartakan kegembiraan tersebut kepada sesama dan saudara-saudari kita dimanapun dan kapanpun. Jati diri orang beriman dan murid Yesus Kristus adalah pewarta Kabar Gembira, kehadiran dan sepak-terjangnya dimanapun dan kapanpun senantiasa membuat gembira sesamanya, dan mereka semakin bergembira dan beriman kepada Tuhan, sehingga kebersamaan hidup senantiasa menggembirakan. Di dalam kegembiraan semuanya dapat bekerja dengan baik, lancar, cekatan dan berhasil serta hidup saling melayani dan mengasihi. Tidak ada alasan bagi kita semua karena kita telah diselamatkan dan dikasihi Tuhan dengan melimpah ruah melalui saudara dan sesama kita, sehingga kita dapat hidup dan bekerja dengan sehat dan gembira seperti saat ini. Untuk membantu penghayatan kegembiraan ini antara lain senantiasa 'menunduk' alias melihat ke bawah serta melihat dan menghayati apa yang baik, indah, luhur dan mulia dalam diri kita. Bukankah kita lebih beruntung dan berbahagia atau selamat dibandingkan sekian banyak orang yang menderita karena kelaparan, sakit atau menjadi korban keserakahan dan kekerasan?


· Rafael adalah malaikat 'penyembuhan' . Memang tidak semua di antara kita baik, selamat dan bahagia; masih banyak orang yang menderita dan sakit , entah sakit hati, sakit jiwa, sakit akal budi atau sakit tubuh. Bersama dengan malaikat agung Rafael kita dipanggil untuk menyembuhkan mereka yang menderita dan sakit. Maka baiklah kepada mereka yang menderita karena lapar, haus atau tidak memiliki tumpangan atau tempat berteduh, kita usahakan untuk memberi makanan, minuman dan tempat berteduh yang layak, entah dari kekayaan kita sendiri atau kita mencari sumbangan dari orang kaya. Kepada mereka yang sakit hati kita ampuni dan sapa dengan kasih, kepada yang sakit jiwa kita bimbing dan dampingi dengan rendah hati dan penuh kasih, kepada yang sakit akal budi alias bodoh kita didik atau ajar dengan menghayati motto Ki Hajar Dewantoro 'ing arso asung tulodo, ing madyo ambangun karso, tut wuri handayani' (keteladanan, pemberdayaan dan dorongan atau motivasi), sedangkan kepada mereka yang sakit tubuh kita obati dan kunjungi. Berpartisipasi dalam 'karya penyembuhan atau penyelamatan' tidak akan terlepas dari penderitaan, korban dan perjuangan, sebagaimana telah dihayati dan dialami oleh Yesus Kristus, Tuhan, Guru dan Sahabat kita. "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu" (Yoh 16:20-22), demikian sabda Yesus kepada kita semua.


"Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu."(Mzm 138:1-2)


Jakarta, 29 September 2007

Tidak ada komentar: