Senin, Oktober 29, 2007

LIPUTAN FORDIS TGL. 29 OKTOBER 2007

The Beauty of Taking Risk : Lessons Learn from Mother Mary

Gerimis di sore hari Senin tanggal 29 Oktober kemarin tidak membuat teman-teman absen di Fordis (Forum Diskusi) di akhir bulan Maria ini. Fordis kali ini berbeda dengan Fordis2 sebelumnya yang di-organize oleh Bid.Profesionalitas. Kali ini organizernya adalah Bid.Spiritualitas (Rohani).

Seperti biasa, acara dimulai sedikit terlambat, menunggu teman-teman yang kena macet di jalan. Sekitar pukul 19.30, Fang-fang (Korbid.Rohani) merangkap jadi MC di Fordis kali ini, dengan sedikit malu-malu (karena baru berkenalan dengan Romo Deshi yang ganteng), membuka dengan doa dan memperkenalkan secara singkat (tepatnya menyuruh Romo Deshi memperkenalkan dirinya sendiri :-).

Dengan cara yang sungguh rendah hati dan simpatik, Romo Deshi memperkenalkan dirinya, yang adalah seorang anak Haji (tetapi beribu Katolik dan dibaptis secara Katolik sejak bayi, seperti semua saudara-saudaranya. Seorang ibu yang luar biasa, yang bisa membawa seorang Haji untuk menikah di dalam Gereja Katolik, meskipun tetap dengan agamanya, red.). Romo sudah masuk seminari sejak usia 15 tahun, jadi katanya, sudah suci sejak remaja. Romo kemudian melanjutkan studi dan menyelesaikan disertasinya di Barkeley, Amrik. Selain menjadi dosen tetap di STF Drijarkara, Romo saat ini juga mendampingi para frater Jesuit di asrama frater di belakang Salemba. (jangan disatroni ya, red.)

Sesuai dengan tema dalam rangka penutupan Bulan Maria, Romo membahas Luk 1 : 26-38, yaitu kisah malaikat Gabriel membawa pesan kepada Maria. Kita mungkin terbiasa dengan perikop ini dalam masa Natal. Romo membawa peserta Fordis untuk menangkap makna dalam perikop tersebut dengan cara yang sederhana tetapi unik dan inspiratif.

Peserta diajak untuk fokus pada apa yang “DIDENGARKAN” Maria dan apa yang “DIKATAKAN”-nya. Peserta Fordis dimanja oleh Romo dengan dibacakan satu persatu ayatnya. Romo maklum, orang Katolik jarang bawa alkitab. (Untuk teman-taman yang membaca blog ini, silakan baca perikop tersebut untuk menemukan apa saja yang didengarkan dan dikatakan oleh Maria, red.)

Luk 1 : 26 - 38

1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,

1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."

1:29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.

1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.

1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,

1:33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"

1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

1:36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.

1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

1:38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia

Butir-butir makna yang diambil Romo adalah:

Yang DIDENGARKAN Maria adalah:

· "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." (1:28)

· "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah …” (1 : 30)

· "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau …” (1 : 35)

· “Bagi Allah tidak ada yang mustahil." (1 : 37)

Yang DIKATAKAN Maria adalah:

· "Bagaimana hal itu mungkin terjadi ... " (1 : 34)

· "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." (1 : 38)

Seperti halnya Maria, Tuhan juga senantiasa mengaruniai dan menyertai kita (hanya saja kita sering lupa dan kurang bersyukur). Karenanya kita jangan takut dan harus berani mengambil resiko, seperti Maria berani mengambil resiko mengikuti kehendak Allah, menjadi Bunda Yesus dan menemani-Nya hingga di bawah salib. Mengikuti kehendak Allah, bukan berarti terhindar dari resiko. Tetapi kita harus berani menghadapi resiko melakukan kehendak Allah karena Allah senantiasa mengaruniai dan menyertai kita. Bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Awalnya, Maria tidak berani mengatakan sesuatu (tetapi bertanya dalam hatinya arti salam yang didengarnya). Kemudian Maria mengungkapkan keraguannya. Tetapi Maria berani mengambil resiko untuk mengikuti kehendak Allah. “Jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”

Lessons on Believing:

Makna dari perikop ini yang dapat diterapkan bagi anggota KKMK sebagai profesional muda adalah:

· Believing is taking risk

· Believing is being led by a vision

· Believing is being energized by a passion

· Believing is being evaluated by strength, love and self-control (see 2Tim 1 : 17)

· Believing is paying attention to the margin (see Luk 10 : 21)

Percaya berarti berani mengambil resiko. Romo mengajak peserta mengucapkan kembali Syahadat Para Rasul dengan mengganti kata Aku Percaya dengan Aku berani mengambil resiko bersama ….

Romo Deshi yang sudah melakukan quick familiarization dengan KKMK tahu jika anggota KKMK sangat tertarik dengan topik-topik motivasi, sehingga Romo juga menyesuaikan bahasanya dengan vision (dream, impian) dan passion (perasaan mendalam terhadap sesuatu, lebih dari sekedar tertarik/attracted, misalnya Passion of the Christ).

Romo juga mengaitkan dengan “The Secret” (law of vibration) yang sedang nge-trend belakangan ini, dan mengingatkan untuk selalu bertumpu pada kehendak Allah, bukan pada kehendak pribadi, seperti yang diulas dalam The Secret. Jika The Secret mengatakan “Jika anda benar-benar menginginkan apa saja dan memintanya maka alam semesta akan memberikannya kepada anda”, maka Romo Deshi mengatakan mengikuti kehendak Allah, kadang ada unsur kejutan (surprised).

Seorang yang beriman harus berani mengambil resiko, memiliki visi jauh ke depan, yang membangkitkan passion untuk mencapainya, diukur dengan kekuatan, kasih dan pengendalian diri, serta memperhatikan hal-hal yang tidak penting (marginal).

Aplikasi untuk KKMK: (red.)

Berani mengambil resiko (waktu, emosi, dana, dll) untuk take action (do something sesuai kehendak Allah), dalam hal ini: menumbuhkan KKMK di seluruh paroki se-KAJ. (Jangan menghindari resiko dengan hanya menjaga agar KKMK yang ada tetap aktif, tetapi tidak punya keberanian mengambil resiko untuk menumbuhkan yang baru karena akan butuh energi lebih besar, termasuk untuk menjaganya karena KKMK Paroki akan bertambah jumlahnya, bukan lagi 30 tetapi 62, yaitu seluruh paroki se-KAJ).

Visionnya adalah: KKMK yang mandiri dan menjadi wadah untuk seluruh karyawan muda se-KAJ, yang dapat menjangkau seluruh paroki yang ada di KAJ (Jatabek).

Passionnya adalah: semua pengurus termotivasi oleh visionnya (yang sesuai kehendak Allah) dan oleh Roh Kudus yang berkarya dalam dirinya dan mengalami sukacita dalam berinteraksi dengan pengurus lain maupun anggota, untuk bersama-sama menumbuhkan KKMK baru dan menjaga agar KKMK Paroki yang ada semakin bertumbuh dan menjadi besar dan mandiri.

Baik pengurus maupun anggota semakin bertumbuh dalam kekuatan (menghadapi tantangan dan godaan keduniawian), dalam kasih (terhadap sesama pengurus dan anggota) dan pengendalian diri (dalam berinteraksi dengan hirarki dan masyarakat).

Dalam passion untuk mencapai visionnya, pengurus dan anggota KKMK agar selalu memperhatikan hal-hal yang dianggap tidak penting (mungkin karena tidak langsung terkait dengan aktivitas KKMK atau nampaknya terlalu kecil), misalnya perlunya kepedulian terhadap: lingkungan hidup, kebangsaan dan kenegaraan, rakyat kecil yang terpinggirkan/ditindas, rekan-rekan yang sedang dirundung kemalangan, dll.

Terima kasih atas sharingnya yang inspiratif, Romo Deshi. Proficiat KKMK !

(HG)

Tidak ada komentar: